CLICK HERE FOR FREE BLOG LAYOUTS, LINK BUTTONS AND MORE! »

Minggu, 01 September 2013

Sang Perenang dan Setitik Buih

Aku tak pernah tau apa yang kau lakukan,
apa yang kau impikan,
dan apa yang slalu membuatmu tertawa.
Kamu itu seperti satu titik buih dalam milyaran ombak yang bergulung di lautan
Aku bukan perenang yang handal,
Bagaimana bisa aku meraih setitik buih itu?

Ombak adalah duniamu
Entah sejak kapan dan sampai kapan
disini ku berdiri hanya menatap sang ombak.

Hanya menatap. . .

Dan akan selalu menatap. . .

Tanpa berani mendekat. . . .


bukankan aku masih berdiri
membuat kisahku sendiri?
kisah tentang sebuah hati yang diam
ia hanya menggunakan tangan dan kaki
untuk membuatmu tersenyum
meski hati itu tetap tahu
bukan ia yg melukis senyum diwajahmu

oh ombak
kau bergelombang terlalu cepat
hingga sang perenang pun tenggelam dlm mimpinya.

tidak....
sang perenang tidak sesakit itu
dia tetap berdiri pada kenyataan
dan berkata pada sang ombak
"Bawalah buihku ke seberang sana
Meraih mimpi dengan gelombang hebatmu
hingga ia melihat kenyataan menjabat tangannya"

saat menemukan setitik buih yang istimewa
sang perenang tak pernah menginginkan ia menjadi permata
atau memisahkan ia dari sang ombak
bahkan mencegah perenang lain untuk menemukannya

dan ketika itu terjadi
sang perenang beranjak dari tempatnya berdiri
bukan karena takut
tapi karena ia tahu
setitik buih itu berada dalam tangan yang tepat
setidaknya pernah terlukis sedikit senyum
yang tercipta dari setitik buih oleh sang perenang

berlayarlah kemana pun kau ingin, setitik buih
walau ragaku beranjak tapi hati dan jiwaku masih berdiri untukmu
yang berharap kelak ada kesempatan sang perenang
untuk bilang
"kau begitu istimewa wahai buih,
bukan hanya dihati tapi didunia
ku ingin kau lihat aku yang ingin kau tersenyum
sungguh aku sangat mencintaimu
sangat menginginkanmu
berada di sampingmu, Aku ingin."
#RA