Perempuan = Laki-laki
Wah jangan prasangka dulu ya sama judulnya.
Maksud dari perempuan sama dengan laki-laki bukan berarti sama dalam hal fisik, psikis, pakaian dan lainnya.heehehe
Tetapi maksudnya adalah setiap manusia itu diciptakan oleh Allah SWT dengan sama derajatnya, yang membedakan kita sebagai makhluk ciptaan-Nya adalah Ketaqwaan kita.
Wanita didalam Islam sama halnya dengan laki-laki baik dalam hal penciptaan, pahala, amal, dan juga siksaan. Ini berarti wanita memiliki hak dan kewajiban yang sama. Para wanita berhak mendapatkan kasih sayang, penghidupan, pendidikan, asuhan yang sama seperti yang diterima oleh laki-laki. Tidak diperbolehkan para orang tua untuk membedakan tingkat kasih sayangnya antara laki-laki dan perempuan.
Do You Know ?
Pada zaman jahiliyah dulu, para orang tua tidak menyukai anak perempuan. Mereka beranggapan bahwa anak perempuan adalah aib bagi mereka bahkan mereka tak segan-segan untuk mengubur hidup-hidup para anak perempuan.
Padahal anak perempuan maupun laki-laki adalah karunia Allah SWT yang wajib disyukuri dan diterima. Jika tidak, berarti dia telah kufur terhadap nikmat yang Allah SWT berikan.
Lalu datanglah utusan Allah, manusia terbaik pilihan-Nya, Rasulullah SAW, beliau mengangkat derajat dan martabat wanita serta memberikan haknya. Beliau juga melarang para orang tua untuk membenci anak perempuannya.
Dalam sebuah riwayat dari Mughirah bin Syu’bah, Rasulullah SAW bersabda :
“Sesungguhnya Allah telah mengharamkan atas kalian durhaka terhadap ibu, mengubur anak perempuan hidup-hidup dan mencegah sesuatu yang seharusnya diberikan dan meminta sesuatu yang bukan haknya. ” 1
^0^ ^0^ ^0^ ^0^ ^0^ ^0^ ^0^ ^0^
Let's read the history
Rasulullah SAW adalah sebaik-baik suri tauladan bagi umat manusia. Beliau tidak pernah lebih memilih anak perempuan dibandingkan anak laki-laki. Semasa hidup beliau, ketiga anak laki-lakinya meninggal sewaktu kecil, dan empat anak perempuannya hidup dengan kasih sayangnya hingga mereka berkeluarga.
Tapi, nggak sampe disitu aja.
Kasih sayang beliau tidak terputus, ketika Bani Hisyam bin al-Mughirah minta izin kepada Rasulullah SAW untuk menikahkan putrinya dengan Ali bin Abi Thalib (yang pada waktu itu merupakan suami dari Fatimah, anak Rasulullah SAW), beliau tidak mengizinkan kecuali jika Ali bin Abi Thalib menceraikan Fatimah terlebih dahulu. Kemudian Rasulullah SAW bersabda :
“Anak perempuanku adalah belahan jiwaku, aku bisa gelisah dengan sebab sesuatu yang bisa membuatnya gelisah, hatiku sakit dengan sebab sesuatu yang bisa menyakiti hatinya”2
Subhanallah ^O^
There is one history again
Dalam hadits Anas bin Malik disebutkan bahwa ada seorang laki-laki duduk disisi Rasulullah SAW, kemudian datanglah anak laki-lakinya dan ia mendudukannya di atas pahanya, lalu datang lagi anak perempuannya dan ia mendudukannya di depannya, maka beliau bersabda kepadanya :
“Kenapa tidak kau samakan antara keduanya (sama-sama duduk diatas pahamu)”3
Ini menunjukkan bahwa anak perempuan berhak mendapatkan kasih sayang dari orang tuanya sebagaimana anak laki-laki.
I Hope It Can Be Benefit For Us

Sumber Majalah As-Sunnah No 06 Thn.XV (Oktober 2011)
1 Shahîh Bukhari, (Beirut; Dar Ibn Katsir, tahqiq Musthafa Dieb al-Bugha, cet. Ketiga th. 1987), juz 2, hlm 848, hadits no 2277
2 Ibid, hadits no.4932, juz 5, hlm. 2004. Shahîh Muslim, (Beirut: Dar al Jiel dan Dar al-Aafaaq al-Jadidah), juz 7, hlm.170, hadits no.6460. Dengan lafadz Muslim.
3 Majma’uz Zawâid Wa Manba’ul Fawâid (Beirut, Dar al-Fikr, cet. Th.1412 H), juz 8, hlm.286, hadits no. 13489. Al Haitsami mengatakan, “diriwayatkan oleh al-Bazzar, ia mengatakan,”aku telah mendengar hadits tersebut dari sebagian teman-teman kami”, akan tetapi ia (al-Bazzar) tidak menyebut nama-nama mereka dan para perawi yang lainnya adalah tsiqah-tsiqah”.